Pada Awalnya dalam dunia
perminyakan penemuan minyak terjadi secara tidak sengaja. Para pengebor yang
sebagaian merupakan orang-orang yang buta dalam hal mencari minyak mulai
mencaplok daerah konsesi. Menara pengeboran bertebaran di daerah itu seperti
tanaman yang merambat begitu cepat.
Banyak dari pencari minyak ini
yang tidak tahu bahwa minyak bisa ditemukan pada kedalaman yang berbeda-beda
dari masing-masing lapisan.Karena itu bukan berarti satu pengeboran pasti sama
dengan yang lain menghasilkan minyak dan kebanyakan dari mereka tidak menjumpai
minyak maka dengan kecewa mereka menghentikan pengeboran dan pindah ke tempat
lain. Untuk pengeboran yang baru ini tentu harus dibutuhkan lagi sejumlah besar
uang.
Beratus-ratus lobang dibor dan
tak mengeluarkan minyak. Tetapi banyak pula lobang yang tanpa disangka
memancarkan minyak dengan deras. Karena minyak itu keluar dengan tiba-tiba
sebelum mereka bersiap menampungnya maka terpaksa minyak itu harus terbuang
percuma dalam jumlah besar.
Berikut Sejarah Singkat Penemuan
Minyak Di dunia :
Ø Kolonel Edwin L. Drake (1859)
Dia
Menemukan Minyak dengan Bor tumbuk sedalam 21meter, di Titusville, Pennsilvania, dan akhirnya dapat memproduksikan 2000 Bbl
minyak pada tahun pertama.
Ø Leschot (1863), ahli sipil Perancis
Menjadi orang
yang pertama menggunakan metode rotary drilling untuk sumur air dan akhirnya
metode tersebut di terapkan untuk pemboran pencarian minyak.
Ø 1901
Penggunaan
pertama kali rotary drilling untuk sumur minyak di Spindletop, Texas.
Di Indonesia eksplorasi
minyak bumi diawali :
Ø P. Vandijk (1870), seorang insinyur Belanda
Di daerah
Purwodadi Semarang, melalui pengamatan rembesan-rembesan minyak
Ø Jan Reerink (1871)
Kedalaman 33 meter di Cibodas, Majalengka
Jawa Barat dan akhirnya dapat menemukan minyak.
Ø Ailko Janszoon Ziilker
Sumur telaga
tunggal 1, Sumatera Utara minyak ditemukan dan akhirnya dapat menghasilkan minyak.
Di Indonesia sendiri sudah
panjang sekali sejarah perminyakannya dan banyak hal yang terjadi dalam
pengembangannya. Pemanfaatan dan penggunaan minyak bumi dimulai oleh bangsa
Indonesia sejak abad pertengahan. Menurut sejarah, orang Aceh menggunakan
minyak bumi untuk menyalakan bola api saat memerangi armada Portugis.
·
Pada Masa Tahun 1900
Selama ini
yang lebih dikenal sebagai awal eksplorasi atau pencarian migas dilakukan
adalah pengeboran sumur Telaga tunggal oleh Zijker, namun penelitian yang
dilakukan oleh salah satu anggota IAGI (Awang HS) menemukan bahwa usaha
pengeboran pertama kali sebenarnya sudah dilakukan oleh Jan Reerink, tahun
1857. Jan Reerink adalah seorang anak laki-laki saudagar penggilingan beras
pada zaman Belanda di Indonesia pada paruh kedua abad ke-19. Reerink ditugaskan
ayahnya menjaga sebuah toko kelontong di Cirebon. Tetapi, Reerink selalu
melamunkan penemuan minyak seperti yang dilakukan Kolonel Drake di
Pennsylvania pada tahun 1857. Akhirnya, sebuah berita ia terima bahwa ada
rembesan minyak keluar dari lereng barat Gunung Ciremai di kawasan Desa
Cibodas, Majalengka. Reerink berketetapan hati akan membor rembesan minyak itu.
·
Pada Masa Tahun 1900-1940
Penemuan-penemuan
selanjutnya juga dilakukan dengan pengeboran sumur ini kemudian disusul oleh
penemuan lain yaitu di Pangkalan Brandan dan Telaga Tunggal. Penemuan lapangan
Telaga Said oleh Zeijlker menjadi modal pertama suatu perusahaan minyak yang
kini dikenal sebagai Shell. Pada waktu yang bersamaan, juga ditemukan lapangan
minyak Ledok di Cepu, Jawa Tengah, Minyak Hitam di dekat Muara Enim, Sumatera
Selatan, dan Riam Kiwa di daerah Sanga-Sanga, Kalimantan.
Menjelang
akhir abad ke 19 terdapat 18 prusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Pada
tahun 1902 didirikan perusahaan yang bernama Koninklijke Petroleum Maatschappij
yang kemudian dengan Shell Transport Trading Company melebur menjadi satu
bernama The Asiatic Petroleum Company atau Shell Petroleum Company. Pada tahun
1907 berdirilah Shell Group yang terdiri atas B.P.M., yaitu Bataafsche
Petroleum Maatschappij dan Anglo Saxon. Pada waktu itu di Jawa timur juga
terdapat suatu perusahaan yaitu Dordtsche Petroleum Maatschappij namun kemudian
diambil alih oleh B.P.M.
Pada tahun
1912, perusahaan minyak Amerika mulai masuk ke Indonesia. Pertama kali dibentuk
perusahaan N.V. Standard Vacuum Petroleum Maatschappij atau disingkat SVPM.
Perusahaan ini mempunyai cabang di Sumatera Selatan dengan nama N.V.N.K.P.M (Nederlandsche
Koloniale Petroleum Maatschappij) yang sesudah perang kemerdekaan berubah
menjadi P.T. Stanvac Indonesia. Perusahaan ini menemukan lapangan Pendopo pada
tahun 1921 yang merupakan lapangan terbesar di Indonesia pada jaman itu.
Pada awalnya
Pemerintah Hindia Belanda memberlakukan pembedaan antara Shell dengan
perusahaan lain. Pada tahun 1920 masuk dua perusahaan Amerika baru yaitu
Standard Oil of California dan Texaco. Pada tahun 1920 ini di Amerika
diundangkan “General Lisencing Act” yang mengusulkan untuk non discriminasi.
Kemudian, pada
tahun 1930 dua perusahaan ini membentuk N.V.N.P.P.M (Nederlandsche Pasific
Petroleum Mij) dan menjelma menjadi P.T. Caltex Pasific Indonesia, sekarang
P.T. Chevron Pasific Indonesia. Perusahaan ini mengadakan eksplorasi
besar-besaran di Sumatera bagian tengah dan pada tahun 1940 menemukan lapangan
Sebangga disusul pada tahun berikutnya 1941 menemukan lapangan Duri. Di daerah
konsesi perusahaan ini, pada tahun 1944 tentara Jepang menemukan lapangan
raksasa Minas yang kemudian dibor kembali oleh Caltex pada tahun 1950.
Pada tahun
1935 untuk mengeksplorasi minyak bumi di daerah Irian Jaya dibentuk perusahaan
gabungan antara B.P.M., N.P.P.M., dan N.K.P.M. yang bernama N.N.G.P.M.
(Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Mij) dengan hak eksplorasi selama 25
tahun. Hasilnya pada tahun 1938 berhasil ditemukan lapangan minyak Klamono dan
disusul dengan lapangan Wasian, Mogoi, dan Sele. Namun, karena hasilnya
dianggap tidak berarti akhirnya diseraterimakan kepada perusahaan SPCO dan
kemudian diambil alih oleh Pertamina tahun 1965.
·
Pada Masa Tahun 1940-1960
Setelah
perang kemerdekaan di era revolusi fisik tahun 1945-1950 terjadi
pengambilalihan semua instalasi minyak oleh pemerintah Republik Indonesia. Pada
tahun 1945 didirikan P.T. Minyak Nasional Rakyat yang pada tahun 1954 menjadi
perusahaan Tambang Minyak Sumatera Utara (PT MTMSU). Perusahaan ini bersifat
lokal. Operasinya belum secara nasional. Pada tahun 1957 didirikan P.T. Permina
oleh Kolonel Ibnu Sutowo yang kemudian menjadi P.N. Permina pada tahun 1960.
Pada tahun 1959, N.I.A.M. menjelma menjadi P.T. Permindo yang kemudian pada
tahun 1961 berubah lagi menjadi P.N. Pertamin. Pada waktu itu juga telah
berdiri di Jawa Tengah dan Jawa Timur P.T.M.R.I (Perusahaan Tambang Minyak
Republik Indonesia) yang menjadi P.N. Permigan dan setelah tahun1965 diambil
alih oleh P.N. Permina.Pada tahun 1961 sistem konsesi perusahaan asing
dihapuskan diganti dengan sistem kontrak karya. Tahun 1964 perusahaan SPCO diserahkan
kepada P.M. Permina. Tahun 1965 menjadi momen penting karena menjadi sejarah
baru dalam perkembangan industri perminyakan Indonesia dengan dibelinya seluruh
kekayaan B.P.M. – Shell Indonesia oleh P.N. Permina. Pada tahun itu diterapkan
kontrak bagi hasil (production sharing) yang menyatakan bahwa seluruh wilayah
Indonesia merupakan daerah konsesi P.N. Permina dan P.N. Pertamin. Perusahaan
asing hanya bisa bergerak sebagai kontraktor dengan hasil produksi minyak
dibagikan bukan lagi membayar royalty.
·
Pada Masa Tahun 1960-Sekarang
Tahun 1960 anjungan pengeboran (Jack-up Rig)
mulai beroperasi secara massal. Dan Sejak tahun 1967 eksplorasi besar-besaran
juga dilakukan di Indonesia baik di darat maupun di laut oleh P.N. Pertamin dan
P.N. Permina bersama dengan kontraktor asing. Tahun 1968 P.N. Pertamin dan P.N.
Permina digabung menjadi P.N. Pertamina dan menjadi satu-satunya perusahaan
minyak nasional. Di tahun 1969 ditemukan lapangan minyak lepas pantai yang
diberi nama lapangan Arjuna di dekat Pemanukan, Jabar. Tidak lama setelah itu
ditemukan lapangan minyak Jatibarang oleh Pertamina. Kini perusahaan minyak
PERTAMINA ini tengah berbenah diri menuju perusahaan bertaraf internasional. Pertumbuhan
dan pengembangan lapangan migas di Indonesia mencapai puncaknya ketika produksi
minyak Indonesia mencapai diatas satu setengah juta barel perhari yang dicapai
pada tahun 1977. Dan Sekarang Justru Perkembangan Minyak & Gas Menjadi
sangat menurun baik di dunia maupun di indonesia.
Namun Perusahaan Nasional yang semakin berkembang
sekarang yaitu munculah perusahaan yang bernama PT. MEDCO GRUP dimana meskipun
dunia migas sedang sepi tapi perusahaan ini masih cenderung stabil berkiprah
dalam dunia migas.
Itulah merupakan sejarah singkat dunia perminyakan, kalian semua pasti tahu kondisi saat ini yang kita rasakan seperti apa minyak & gas. Hanya generasi muda seperti kitalah yang dapat meneruskan untuk menjadikan dan mengembangkan salah satu sumber energi terpenting di dunia itu nasibnya lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar